MULSA PADA TANAMAN TEMBAKAU BESUKI
Dalam upaya peningkatan
produksi dan kualitas tembakau Besuki baik Tembakau Bawah Naungan maupun Na Oogst di
Jember, Penelitian Tembakau Jember melakukan uji coba penanaman tembakau di MT
2012/2013 dengan menggunakan mulsa plastik hitam perak dan kombinasi dengan
irigasi tetes(drip irrigation).
Dari hasil percobaan pada bulan Juli 2012 untuk Tembakau
Bawah Naungan dilakukan pemakaian irigasi tetes, mulsa dan kombinasi antara
keduanya dimana hasil yang diperoleh adalah pemakaian mulsa memiliki kelebihan
dibandingkan percobaan lainnya yaitu jumlah daun produksi sama dengan kontrol
22 lembar dan dapat menekan serangan penyakit mencapai 2,91%. Pemakaian irigasi
tetes belum memberikan hasil maksimal hanya pertumbuhan tanaman terlihat baik. Untuk
lebih mengetahui pengaruh mulsa maka dilakukan percobaan pada Tembakau Na Oogst
yang ditanam pada bulan Agustus 2012.
Secara umum penggunaan mulsa lebih banyak
dilakukan oleh petani tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi
dalam meningkatkan produksi mereka. Pengertian mulsa adalah sebagai setiap
bahan yang dihamparkan untuk menutup sebagian atau seluruh permukaan tanah dan
mempengaruhi lingkungan mikro tanah yang ditutupi tersebut (Waggoner et al.,
1960). Bahan utama penyusun mulsa plastik adalah low-density polyethylene
yang dihasilkan melalui proses polimerisasi etilen dengan menggunakan tekanan
yang sangat tinggi (Lamont 1993). Hasil penelitian oleh Decouteau et al.
(1998, 1989) menunjukkan bahwa warna permukaan mulsa plastik memiliki
kemampuan optis dalam mengubah kuantitas dan kualitas cahaya yang dapat
dimanfaatkan tanaman dalam melakukan proses pertumbuhannya. Mulsa plastik
yang berwarna gelap sangat efektif dalam mengendalikan gulma, sedangkan mulsa
plastik yang berwarna perak memiliki kemampuan memantulkan sekitar 33% cahaya
matahari yang menerpa permukaannya (Fahrurrozi dan Stewart, 1994).
Keuntungan
dari pemakaian mulsa plastik
-
Suhu tanah dan karbon dioksida, suhu rizosfir yang meningkat akan memacu
aktivitas
mikroorganisme tanah dalam menguraikan bahan organik yang tersedia, sehingga
terjadi penambahan hara tanah dan pelepasan karbon dioksida melalui lubang
tanam.
- Hara tanah, penambahan hara tanah tidak hanya sebagai
akibat meningkatnya aktivitas mikroorganisme tanah dalam melakukan respirasi di
proses dekomposisi bahan organik, tetapi juga melalui penekanan pencucian hara
tanah sebagai akibat tertutupnya permukaan tanah, hal ini juga akan
meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen dan hara-hara makro lainnya, misal P2O5
dan K2O.
- Air tanah, penggunaan mulsa dapat mengurangi penguapan
air tanah dengan mencegah terjadi perkolasi dan gerakan air tanah, sehingga
dapat meningkatkan meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi.
- Pengendalian Gulma, hal ini terjadi karena benih-benih gulma di
bawah mulsa plastik hitam tidak memiliki akses terhadap cahaya matahari untuk
berfotosintesis, pertumbuhan yang lemah ini akan diperparah dengan adanya suhu
yang relatif panas dan kelembaban tanah yang tinggi.
- Populasi Serangga, serangga
yang berperan sebagai vektor bagi patogen dan virus khususnya populasi
aphid dan thrips. Hal ini diduga berkaitan dengan kemampuan mulsa
plastik hitam perak dalam memantulkan 33% cahaya near ultra violet dan
terjadinya peningkatan suhu berkisar 25°C – 30°C yang dapat menghambat perkembangbiakan
aphids.
- Keuntungan lainnya, penggunaan mulsa plastik
(termasuk hitam perak) dapat
mengurangi pemadatan tanah, sehingga tanah-tanah
yang ada di bawah permukaan
plastik dapat menjadi lebih gembur dan mengurangi
erosi tanah oleh air.
Dalam menggunakan suatu
produk plastik yang undegradable pasti
ada kendala yang akan dihadapi yaitu berupa limbah dari sisa penggunaan mulsa
plastik maka perlu dipikirkan mengenai pengelolaan limbah tersebut. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan plastik secara
berulangkali pada lubang tanam yang sama atau yang berbeda.
Hasil penelitian Fahrurrozi dkk (2006)
menunjukkan bahwa penggunaan mulsa plastik hitam perak hingga tiga kali tidak
menurunkan produksi tanaman hortikultura. Penggunaan mulsa plastik hitam
perak secara berulang ini tidak hanya mengurangi limbah plastik di alam, tetapi
juga dapat menekan biaya produksi.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar