Bidang
Penelitian PTPN X telah melakukan percobaan irigasi tetes (drip irrigation) pada tanaman tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan
MT 2012/2013. Percobaan ini dilaksanakan oleh Penelitian Tembakau Klaten
bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada yang melakukan
kajian agronomis dan fisiologis
perakaran dan tajuk tembakau.
Irigasi tetes merupakan sistem irigasi yang paling efisien karena air
diberikan dengan debit yang kecil di sekitar tanaman dengan cara meneteskan
atau menyemprotkan air melalui emiter sampai kedalaman 30 - 60 cm pada
tanah berpasir (Haman et al., 2004). sehingga sangat bermanfaat untuk
daerah dengan ketersediaan sumber daya air yang terbatas. Keuntungan irigasi
tetes adalah tidak terjadi kehilangan hara dari pupuk, efisiensi distribusi air
tinggi, perataan lahan tidak perlu, hanya daerah perakaran yang terbasahi,
tidak terjadi erosi, biaya tenaga kerja rendah, suplai air dapat diatur dengan baik
dan pemupukan dapat dilakukan bersamaan dengan irigasi. Perangkat dasar irigasi
tetes terdiri atas pompa, pengatur tekanan, pipa utama, pipa lateral dan emiter.
Dari hasil percobaan di kebun percobaan Penelitian Tembakau Klaten
seluas 0,100 ha diperoleh gambaran bahwa tanaman tembakau yang mendapatkan
perlakuan irigasi tetes memiliki akar dengan diameter yang lebih besar dan
daerah perakaran lebih luas serta dalam jika dibandingkan dengan perakaran tembakau
cara konvensional.
Akar
tembakau pada cara konvensional cenderung berada di dekat permukaan tanah
dikarenakan suplai air yang melimpah sehingga kondisi lingkungan perakaran basah
dan lembab, hal ini menyebabkan tingkat serangan penyakit tular tanah berdasar
pengamatan lebih tinggi yaitu mencapai 11,06%, sedangkan pada irigasi tetes hanya
3,58%.
itu jarak tanam berapa pak?
BalasHapusjempol bro
BalasHapusDi mana bisa beli nozzle nya?
BalasHapus