UMBI-UMBIAN
SEBAGAI PENGGANTI BERAS
Pertambahan jumlah penduduk yang tidak
diiringi dengan bertambahnya lahan sawah merupakan faktor utama yang
menyebabkan negara kita masih mengimpor beras sampai saat ini. Diperkirakan
jumlah penduduk pada tahun 2020 akan mencapai 270 juta jiwa. Meningkatnya
jumlah penduduk ini, relatif sulit dibatasi meskipun sudah ada program Keluarga
Berencana, karena sudah fitrah makhluk hidup untuk tumbuh, berkembang dan
berketurunan.
Sebagai antisipasi berkurangnya lahan sawah,
maka alternatif yang dapat dilakukan adalah mengenalkan dan meningkatkan
produktifitas tanaman penghasil karbohidrat sebagai sumber pangan utama
non-beras, seperti ubi-ubian ( ubi minor), karena pada masyarakat kita masih
melekat stigma “ kalau belum makan nasi berarti belum
makan”. Untuk
mengurangi ketergantungan akan beras perlu dilakukan gerakan penganekaragaman
pangan yang merupakan upaya untuk mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam,
bergizi seimbang, dan aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi
kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Agar
percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dapat berjalan dengan baik,
diperlukan suatu gerakan dalam rangka percepatan penganekaragaman konsumsi
pangan, yang dapat mendorong terwujudnya penyediaan aneka ragam pangan dan
peningkatan konsumsi pangan yang berbasis pada potensi sumber daya lokal.
Untuk mencapai gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan yang diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009, tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.
Dengan demikian , penganekaragaman konsumsi pangan merupakan fondasi dari keberlanjutan ketahanan pangan dan memiliki dimensi pembangunan yang sangat luas, baik dari aspek sosial, ekonomi, politik maupun kelestarian lingkungan.
Untuk mencapai gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan yang diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009, tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.
Dengan demikian , penganekaragaman konsumsi pangan merupakan fondasi dari keberlanjutan ketahanan pangan dan memiliki dimensi pembangunan yang sangat luas, baik dari aspek sosial, ekonomi, politik maupun kelestarian lingkungan.
Jenis
ubi minor di Indonesia cukup banyak dan memiliki kandungan karbohidrat/pati
yang cukup tinggi sebagai sumber energi. Secara umum, ubi minor sangat
potensial sebagai pengganti beras dan terigu. Ubi minor yang ada di Indonesia diantaranya
:
Talas ( Colocasia esculenta
(L) Schott)
Kandungan
|
Kegunaan
|
|
-
Karbohidrat
tinggi, terdiri dari 17-28% amilosa, 72-83% amilopektin
-
Protein
dan vit. A, C, B1
-
Lemak
-
Kalsium
-
Phosphor
-
Besi
|
-
Umbi
talas dan helaian daun dapat dimakan apabila dimasak lebih dahulu
-
Bubur
talas dapat melancarkan pencernaan sehingga dapat dikonsumsi bayi dengan
tingkat alergi yang rendah
|
Gembili ( Dioscorea esculenta (Lour.) Burkill)
|
Kandungan
|
Kegunaan
|
-
Pati,
lemak, protein
-
Inulin
adalah salah satu karbohidrat yang berfungsi sebagai prebiotik
-
Dari
hasil penelitian gembili mengandung fitokimia seperti saponin, b-sistosterol,
stigmasterol, glikosida dan diosgenin
|
-
Umbi
setelah dimasak atau dipanggang rasanya manis dan enak
-
Ekstrak
gembili dapat digunakan untuk penderita penyakit pencernaan
-
Parutan
kasar umbi dapat untuk kompres pembengkakan di kerongkongan
-
Dapat
menjadi sumber untuk penemuan agen anti inflamasi
|
Ganyong ( Canna edulis)
|
Kandungan
|
Kegunaan
|
-
Setiap
100 gr ganyong mengandung gizi :
-
Karbohidrat
: 22,6 gr
-
Protein
: 1,0 gr
-
Lemak
: 0,1 gr
-
Vit.
B : 0,1 gr
-
Vit.
C : 10 gr dan lainnya
|
-
Rimpang
ganyong ternyata bukan hanya untuk makanan selingan, tetapi bisa menjadi
tepung pengganti tepung terigu
-
Bahan
pembuatan bioethanol
|
Garut ( Maranta arundinacea L.)
|
Kandungan
|
Kegunaan
|
-
Amilum
(dalam dunia farmasi sering digunakan sebagai bahan lubrikasi) yang dihasilkan
memiliki kualitas bagus
|
-
Umbinya
dapat digunakan sebagai bahan kosmetika, lem dan minuman beralkohol
-
Perasan
umbi dapat digunakan sebagai penawar racun serangga
|
Kentang
hitam ( Solenostemon
rotundifolius)
|
Kandungan
|
Kegunaan
|
-
Umbi
kentang hitam mengandung karbohidrat terutama pati 20%
-
Protein
2%
-
Air,
lemak, kalsium, phosphor, besi, thiamin dan vit. C
|
-
Antioksidan
da anti proliferasi ( anti perbanyakan sel kanker)
|
Suweg
( Amorphophallus
campanulatus )
|
Kandungan
|
Kegunaan
|
-
Karbohidrat
80-85%
-
Serat
pangan 13,71%
-
Protein
7,20%
-
Lemak
0,28%
-
Vit.
A dan B
-
Kalsium
62 mg
-
Besi
4,2 gr
-
Thiamin
0,07 mg
-
Asam
askorbat 5 mg
|
-
Anti
bakteri, jamur dan sitotoksik
-
Dapat
menekan peningkatan kadar gula darah akibat indeks glisemiknya rendah
-
Mengobati
luka gigitan hewan berbisa
-
Pembuatan
kosmetik
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar